John Crane 5620 Double Mechanical Seal – 031-8286515 – Rubber merupakan bahan yang sungguh-sungguh penting untuk peradaban industri modern, dengan aplikasi yang mengelilingi kita di mana-mana; melainkan Rubber mungkin yakni material yang paling sedikit dipahami yang digunakan para insinyur. Aplikasi Rubber yang paling menonjol terjadi pada transportasi modern, yang bergantung sepenuhnya pada ban Rubber untuk pemrakarsa, bagus dengan truk, mobil, sepeda motor, atau sepeda. Rubber yakni bahan yang ideal untuk ini sebab kecakapannya untuk menyelesaikan sebagian fungsi penting secara beriringan: menyegel bantalan udara bertekanan yang melembutkan perjalanan kami; menyediakan membran yang sungguh-sungguh fleksibel dan bendung lama untuk membendung udara ini sehingga kita bisa menyadari manfaat dari bantal; dan menawarkan pergesekan permukaan yang tinggi untuk memberikan traksi kendaraan untuk propulsi, kemudi, dan pengereman.
Definisi teknik dari bahan Rubber ialah “materi apa pun yang dapat meregang sampai setidaknya 100% dari panjang aslinya, dan kembali ke format aslinya tanpa deformasi permanen\”. Meski istilah “Rubber” berasal dari Rubber alam sejati yang berasal dari pohon, dikala ini istilah ini diterapkan untuk mengacu ke sejumlah bahan rekayasa yang berbeda, yang beberapa besar yaitu sintetis, dan semuanya menunjukkan fleksibilitas ciri Rubber alam.
Seperti teladan ban menandakan, Rubber dapat melayani sejumlah tujuan rekayasa. Jangka aplikasi dapat dikelompokkan secara luas ke dalam golongan fungsional berikut:
- Sealing fluid (seumpama O-Ring)
- Mengerjakan cairan (misalnya Selang taman
- Menyimpan tenaga (contohnya kabel bungee)
- Mengirimkan energi (misalnya sabuk pelopor)
- Mengabsorpsi tenaga (semisal Bumper)
Menyediakan dukungan struktural (semisal Bantalan jembatan)
Padahal para insinyur mungkin menggunakan banyak alternatif lain untuk mencapai tujuan ini, Rubber kerap tampil dengan keanggunan yang lebih besar dan tarif sempurna yang lebih rendah ketimbang opsi, dan tentu saja dengan tingkat fleksibilitas tertinggi. Selain itu, Rubber dapat dibentuk menjadi konfigurasi yang sangat rumit, dan dapat terikat pada hampir segala material substrat untuk membentuk komponen komposit, sungguh-sungguh meningkatkan kesanggupan insinyur untuk menyesuaikan fungsi bagian.
Salah satu alasan kenapa kebanyakan insinyur hanya tahu sedikit tentang Rubber ialah kompleksitasnya. Rubber merupakan bahan paling kompleks yang bisa dimanfaatkan oleh seorang insinyur, dan kerumitannya menimbulkan fleksibilitas. Tingkat kompleksitas pertama adalah sifat molekuler dari Rubber itu sendiri: polimer Rubber memiliki berat molekul tertinggi dan panjang rantai terpanjang dari seluruh zat. Ukuran dan panjangnya yang tipis ini memungkinkan molekul-molekul Rubber untuk membungkuk dan mengalir dengan kebebasan ekstrim, dan gerakan mikroskopik inilah yang diterjemahkan ke dalam defleksi makroskopik yang 10 kali lebih besar daripada material lainnya.
Tingkat kompleksitas lain timbul dengan formulasi Rubber yang sesungguhnya sendiri, yang jauh lebih kompleks campuran bahan dari bahan teknik lainnya. Umpamanya, logam lazimnya dicampur dari mungkin 2 hingga 4 unsur; plastik lazimnya memadukan 3 atau 4 bahan. Sebagai perbandingan, formulasi Rubber khas umumnya terdiri dari 10 – 20 bahan sempurna, yang semuanya sepatutnya dipilih secara hati-hati dan dibagikan untuk memodifikasi sifat akhir.
Kompleksitas Rubber yang terakhir dan menetapkan ialah sifat termosettingnya. Untuk memproduksi komponen Rubber Anda patut memanaskan Rubber selama waktu yang cukup untuk menyebabkan tanggapan kimia yang tidak bisa dibalikkan yang melibatkan banyak bahan, respons yang mengubah sifat Rubber untuk membuatnya secara permanen fleksibel dan berguna. Dalam hal logam dan plastik, cuma perubahan fasa yang terjadi, \”pencairan dan pembekuan\” material, dalam arti; ini membikin perilaku yang dapat diprediksi secara masuk nalar di antara beberapa konstituen yang dicampur bersama untuk bahan-bahan ini. Sebab Rubber terdiri dari semacam itu banyak bahan yang berbeda dan melibatkan respon kimia di antara banyak bahan ini, ada tingkat kompleksitas dan ketidakpastian yang bisa membangkang analisa. Ada terlalu banyak variabel yang berperan!
Dalam memilih Rubber untuk tiap-tiap aplikasi yang diberikan, penting untuk memahami beraneka alternatif yang tersedia. Sama seperti plastik, Rubber mempunyai banyak keluarga polimer yang masing-masing memiliki daya dan kelemahannya. Sebagai figur, sebagian polimer Rubber unggul pada ketahanan kepada cairan agresif, tapi mungkin mempunyai batas yang parah pada fleksibilitas suhu rendah; yang lain menawarkan performa yang benar-benar bagus dari suhu yang benar-benar rendah hingga temperatur yang sangat tinggi, melainkan mempunyai tenaga tahan dan kekasaran yang terbatas. Teknik trade-off berlimpah. Dan dalam keluarga polimer yang lebih luas ada subdivisi lebih lanjut dari varietas polimer tertentu yang bisa betul-betul memberi pengaruh sifat kinerja.
Beragam masukan polimer potensial ini menawarkan terhadap insinyur berbagai kemungkinan. Tantangannya timbul dalam memahami kesesuaian antara segala kemungkinan yang tersedia dan aplikasi spesifik; untuk mengembangkan daya kerja membutuhkan pemilihan yang cermat di antara opsi. Banyaknya variabel yang berperan membuat desain formulasi Rubber yakni latihan yang amat kompleks dengan tingkat prediktabilitas analitik yang jauh lebih rendah daripada dalam kasus logam dan plastik. Pada akhirnya, desain formulasi Rubber yang maksimal berutang banyak pada \”seni\” pragmatis seorang praktisi yang berpengalaman.
Dalam mencari untuk mengembangkan aplikasi, tugas yang paling penting yaitu memastikan tujuan aplikasi dan lingkungan operasi sejelas mungkin. Seseorang mesti memulai dengan menentukan gol mekanis primer dan sekunder untuk komponen Rubber. Apakah komponen akan menyegel cairan? Menjalankan cairan? Apakah perlu menyimpan dan melepaskan daya? Apakah itu cuma mengirimkan daya? Apakah daya meresap suatu tujuan? Akankah Rubber perlu menyediakan dukungan struktural dalam suatu perakitan?
Sebagian besar aplikasi memerlukan banyak perbuatan mekanis, dan salah satu estetika Rubber yaitu kemampuannya untuk menangani banyak keperluan dalam satu paket yang ringkas. Ini sering menghasilkan Rubber pilihan terbaik untuk insinyur.
Untuk menetapkan kinerja yang pas dan usia panjang, penting untuk memahami lingkungan di mana komponen Rubber akan beroperasi. Pemilihan formulasi Rubber dapat benar-benar terbatas tergantung pada kombinasi keadaan. Hal yang perlu dipertimbangkan yaitu: kisaran temperatur dalam aplikasi; segala bahan eksposur (minyak, bahan bakar, pendingin, ozon, pelarut, dan sebagainya.); eksposur radiasi apa pun (radiasi panas, cahaya matahari, UV, korona, dan lain-lain.); gaya yang ditemui (apakah bobot diatur atau defleksi ditentukan); dan tekanan hadir. Semakin jitu hal ini dapat dikarakterisasi dan dikuantifikasi, kian besar kans keberhasilan dalam menempuh tujuan desain.
Sebuah aplikasi yang betul-betul menantang melibatkan siklus dinamis Rubber. Bersepeda dinamis membutuhkan Rubber untuk melenturkan berulang kali lewat bermacam-macam gerakan, yang umumnya layak untuk Rubber; tapi pelenturan siklik berulang bisa menjadikan retakan kelelahan yang pada akhirnya bisa menyebabkan kegagalan Rubber. Untuk aplikasi bersepeda dinamis, penting untuk mempertimbangkan prasyarat dinamis: spektrum frekuensi yang diharapkan; amplitudo defleksi yang diantisipasi atau pemuatan yang akan ditransmisikan; dan apakah momen start-up atau shut-down akan memunculkan tantangan khusus (sebab mesin pelopor lewat frekuensi kritisnya). Desain untuk aplikasi dinamis menunjang seni Rubber ke batas terbesarnya, dan membutuhkan perhatian terbesar dalam mengkarakterisasi aplikasi dan mengoptimalkan formulasi Rubber yang maksimal untuk memenuhi tantangan.
Dalam memaksimalkan formulasi, itu tak awam untuk sejumlah campuran yang berbeda yang akan diciptakan dan diuji sebelum tiba di solusi maksimal. Penekanan suhu, pencelupan cairan, pengujian elongasi, energi tarik, pengujian ketahanan sobek, pengujian ketahanan abrasi, bersepeda fleksibel, penuaan ozon, dan pelapukan bisa dilakukan di laboratorium dan memberikan beberapa indikasi performa formulasi. Namun, sungguh-sungguh sering hanya menguji bahwa duplikat situasi lapangan bisa dipercaya untuk menentukan penerimaan akhir dari formulasi.
Menentukan bahan Rubber untuk aplikasi dapat jauh lebih menantang daripada memutuskan logam atau plastik. Diperbandingkan dengan kebanyakan logam dan plastik, formulasi Rubber benar-benar \”tidak standar\”. Tak seperti 1018 baja atau Nylon 66, yang secara universal tersedia dan didokumentasikan komoditi, formulasi Rubber merupakan milik produsen yang diberi yang mengembangkannya, dan karena itu tidak tersedia secara luas. Ketika aplikasi menjadi lebih menantang, kesanggupan dan pengalaman dari ahli kimia formulasi menjadi lebih penting, terpenting ketika bersepeda dinamis yakni fitur yang dominan. Untuk aplikasi kritis seperti itu kerap kali tak ada spesifikasi universal yang cocok untuk daftar pada gambar (seumpama ASTM line callout, dsb), dan satu-satunya pilihan insinyur mungkin untuk menentukan formulasi Rubber kepemilikan yang sebetulnya yang sudah ternyata dalam aplikasi.
Mengingat pelbagai alternatif yang tersedia dan kompleksitas bahan-bahan Rubber, pendekatan terbaik untuk merancang dengan Rubber yakni dengan melibatkan seorang insinyur Rubber berpengalaman sedini mungkin dalam pelaksanaan. Mereka memiliki kesempatan terbaik untuk mendampingi Anda melewati dunia Rubber yang pelbagai dan rumit. Pada kesudahannya, ini akan menghemat waktu dan uang Anda, sementara juga menjadikan produk unggulan.
Need Industrial Seal? Please call 031-8286515